AyankMams

AyankMams

Kamis, 08 Juli 2010

Wacana Pemberian Senjata Terhadap Satpol PP: (Bukan) Senjata Api, Tapi Komunikasi


Oleh Imam Solehudin

Pada akhir bagian film spiderman ada sebuah pernyataan yang sangat mendalam dari sang manusia laba-laba . Spiderman mengucapkan kalimat, in great power comes great responsibility (sebuah kekuatan besar akan mendatangkan tanggung jawab yang besar pula). Ketika seseorang diberikan kekuatan (kekuasaan) yang besar, secara otomatis dia mempunyai tanggung jawab yang besar pula terhadap kekuasaan yang disandangnya. Kutipan tersebut nampaknya tepat dengan wacana yang berekembang sekarang ini, mengenai pemberian fasilitas senjata terhadap satuan polisi pamong praja (satpol pp). Seperti yang diutarakan oleh menteri dalam negeri, Gamawan Fauzi, belum lama ini, kedepan satpol pp dalam melaksanakan tugasnya akan dibekali senjata. Meskipun senjata yang digunakan berjenis gas, hal ini menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat. Ada yang menyatakan, kebijakan itu belum diperlukan oleh satpol pp, sebab dikhawatirkan bisa menimbulkan tindakan represif. Sedangkan yang menyetujui berpendapat bahwa pemeberian senjata dirasa perlu mengingat tugas satpol pp yang begitu penuh resiko.Wacana yang digulirkan mendagri mengenai pemberian senjata kepada satpol pp rasanya belum diperlukan. Sebab, Tugas mereka pada dasarnya lebih kepada mengawasi pelaksanaan peraturan daerah (perda), aritnya setiap tindakan pelanggran yang dilakukan masyarakat hanya bersifat ringan. Lainnya halnya dengan polisi yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan terhadap tindakan kriminal. Kalau pun dalam keadaan urgent, masih ada aparat polisi dan TNI .
Pada dasarnya, satpol pp tidak dipersiapkan untuk menjadi penegak hukum criminal seperti halnya TNI dan Polisi. Mereka hanya bertugas menjadi mitra pemerintah dalam mengawasi pelaksanaan perda. Sehingga otoritas penegakan hukumnya lebih ringan dibandingkan aparat lainnya. Dibandingkan mempersenjatai sapol pp. pemerintah seharusnya lebih meningkatkan kompetensi mereka, diantaranya mengenai keterampilan komunikasi dan mentalitas. Tidak bisa dipungkiri bahwa tugas dari satpol pp bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sering kali kita melihat ketika satpol pp melakukan tugas, misalnya melakukan razia atau penertiban. Mereka kurang mampu dalam berkomunikasi dengan masyarakat secara efektif, teknik komunikasi yang mereka gunakan lebih cenderung mengarah kepada tindakan represif, bukan persuasif. Ketidakmampuan dalam melakukan diplomasi terhadap masyarakat, membuat satpol pp mengalami kendala ketika menjalankan tugasnya, akibatnya terjadi miss komunikasi yang berujung pada kekisruhan. Senjata yang harus dimiliki satpol pp adalah komunikasi, komunikasi yang mampu memberikan ketenangan terhadap masyarakat serta menciptakan win-win solution.

0 komentar:

Posting Komentar