AyankMams

AyankMams

Selasa, 08 Juni 2010

Tragedi Kemanusiaan di Tanah Gaza


Oleh Imam Solehudin
Beberapa hari yang lalu tepatnya senin (1/5) kemarin, timur tengah kembali bergolak. Tentara zionis Israel kembali membombardir para relawan misi kemanusiaan Fortilla Freedom. Mereka rencanya akan bertolak ke Palestina untuk memberikan bantuan kepada warga . Belum sampai disana, mereka dikejutkan oleh sekawanan tentara Israel yang merengsek masuk kepada kapal yang ditumpangi relawan, mavi marmara. Kapal tersebut mengangkut sekitar 561 relawan yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Israel tanpa ampun menembaki para relawan yang berada di kapal. Sebanyak 19 orang tewas dalam insiden tersebut. Kejadian itu berlangsung di perairan Internasional, yang secara yuridis tentara zionis tersebut dilarang menyerang kapal.
Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel membuktikan bahwa negera zionis tersebut sangat tidak menghargai Hak Azasi Manusia (HAM). Indikasi itu terlihat sangat nyata ketika mereka menembaki para relawan di kapal mavi marmara belum lama ini. Israel memang wajib ditindak tegas oleh seluruh negara di dunia. PBB seharusnya sedari dulu memberikan sanksi terhadap israel. Sudah kelewat serting “anak emas” Amerika itu melakukan tindakan pelanggaran HAM. Tindakan yang dilakukan oleh “negeri setan” itu sudah keterlaluan dan biadab. Apakah mereka tidak punya nurani? Menyerang kapal yang sangat jelas-jelas memiliki misi kemanusiaan. Apakah mereka sudah tidak memiliki lagi rasa kemanusiaan? Menembaki orang yang jelas-jelas datang ke Gaza untuk menyalurkan bantuan.
Israel memang negara yang sangat “luar biasa”. Luar biasa biadabnya, luar biasa “sakitnnya”, terlebih perdana menteri “laknatullah mereka”, benyamin netanyahu. Mestinya, seorang kepala pemerintahan seperti dirinya memiliki perilaku yang bijaksana. Apa yang dilakukan PM tersebut sungguh sangat tidak mencerminkan seorang pemimpin. Apa ada pemimpin yang menyuruh bawahannya untuk menembaki orang yang akan menolong?.
Sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki peranan yang besar terhadap konfilk yang terjadi di timur tengah. Upaya diplomasi yang dilakukan kepala negera hingga saat ini belum begitu terlihat hasilnya. Negeri kita hanya sebatas “mengecam”, “mengutuk”, dan sederet kata-kata lainnya, pendek kata nothing action. Padahal Indonesia memiliki peran strartegis dalam persoalan ini. Negeri kita memiliki kedekatan dengan Amerika, “sohib Israel”. Negeri paman sam tersebut pengaruhnya sangat besar terhadap Israel. Lewat jalur diplomasi, mestinya Indonesia bisa “merayu” Amerika untuk menghentikan tindakan “tak bernurani” Israel. Hingga saat ini, gedung putih sama sekali belum bertindak terhadap “teman dekatnya” tersebut. Isyarat diam Obama bisa jadi seperti merestui tindakan “biadab” yang dilakukan Israel. Semoga saja kedepan pemerintah dapat berkontribusi nyata terhadap perdamaian di timur tengah.

0 komentar:

Posting Komentar